Berita

Polri-TNI Sayangkan KKB Papua Bakar Sekolah dan Guru

Minggu, 11 April 2021 - 12:13
Polri-TNI Sayangkan KKB Papua Bakar Sekolah dan Guru Kepala Humas Satgas Nemangkawi POLRI, Kombes Pol. M. Iqbal Alqudussy saat melakukan pengejaran pelaku pembakaran dan pembunuh guru di Papua (Foto: Dokumentasi POLRI)

TIMES SINGARAJA, JAKARTA – Kepala Humas Satgas Nemangkawi Polri, Kombes Pol. M. Iqbal Alqudussy mempertanyakan dasar fitnah yang dilakukan Kelompok Kekerasan Bersenjata (KKB Papua) kepada guru-guru yang ditembak mati di Papua. 

Menurut KBP Ikbal, kelompok KKB telah membunuh, membakar, menembaki masyarakat sipil dan guru pendatang di Papua. Kemudian mereka melakukan update media sosial sebagai kebanggaan. Hal tersebut kini telah menjadi modus komunikasi Kelompok Separatis Bersenjata di Papua. 

KBP Iqbal juga menyatakan bahwa aksi teror dalam bentuk apapun tidak dibenarkan apalagi hingga menghilangkan nyawa warga. Mereka sudah membuat ulang dan tega membunuh masyarakat kecil di Papua.

"Buktinya apa Bapa Oktavianus dan Bapa Yonatan intel? Itu semua hanya alasan klasik mereka (KKB) untuk menggiring opini publik supaya aksi teror mereka dimaklumi," kata KBP Ikbal kepada TIMES Indonesia di Jakarta, Minggu (11/4/2021).

"Almarhum Bapak Oltavianus dan Bapak Yonatan ini hanya guru yang tinggal disini dengan niat mulia mencerdaskan anak anak kabupaten Puncak Papua. Siapapun yang berhati nurani pasti tidak akan membenarkan penembakan keji tersebut," imbuhnya.

Sebagai Informasi, sebelumnya Kelompok Kriminal Bersenjata wilayah Papua kembali memakan korban. Dalam sepekan telah terjadi dua penembakan di wilayah Papua. Penembakan tersebut menewaskan Pak Guru Oktavianus Rayo (Guru SD Julukoma, Distrik Beoga) dan Pak Guru Yonatan Renden (Guru SMPN1 Beoga). 

Kejadian terbaru adalah penembakan kepada Yonatan Renden, guru SMPN 1 Beoga, Kabupaten Puncak Papua. Almarhum ditembak saat berkendara roda dua dengan kepala sekolahnya JS. Alm dan kepala sekolahnya berkendara motor untuk mencari terpal, karena jenazah Oktavianus Rayo telah mengeluarkan cairan. 

Sesampainya di ujung bandara kelompok KKB melakukan penembakan sebanyak 2 kali namun kedua bapak tersebut tetap menancap gas menuju kampung Ongolan. 

Tidak lama kemudian suara tembakan KKB dari arah belakang koramil, pasukan TNI melakukan tembakan balasan ke arah belakang koramil. Sejak pukul 16.30 hingga 18.30 WIT sehingga berlangsung kontak tembak antara aparat TNI dan KKB. 

Hingga Yonatan Renden ditemukan meninggal dunia di depan rumah JS, di kampung Ongolan. Aparat membawa korban menuju Puskesmas Beoga untuk mendapat pertolongan medis. Namun Bpk Yonatan tidak tertolong dan meninggal dunia. 

Dalam keterangan resminya di media sosial, KKB Papua mengatakan bahwa penembakan itu dilakukan karena guru-guru itu dicurigai sebagai mata-mata aparat TNI dan Polri. (*)

Pewarta : Edy Junaedi Ds
Editor : Irfan Anshori
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Singaraja just now

Welcome to TIMES Singaraja

TIMES Singaraja is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.